Indonesia Perlu Pemimpin yang serius terhadap Pertanian

Artikel ini saya buat untuk membantu teman-teman mencari referensi kata dan su,ber untuk tugas kuliah, makalah tentang Perekonomian Indonesia.
Menurut Faisal Basri pertumbuhan sektor tradable di Indonesia selama 2000-2013 lebih rendah dari non tradable. Biasanya, hal itu terjadi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Sehingga bias di katakana, pemerintahan saat ini dinilai tidak pro sektor riil. Pertanian hanya dijadikan sebagai sarana pencarian massa belaka.  Akibatnya, neraca perdagangan pangan dalam negeri defisit. "Indonesia tidak perlu presiden yang berwacana tetapi butuh yang aksi," ujar  Faisal Basri.
Dia menilai, sektor pertanian semakin rendah. Sebagai negara besar, tidak seharusnya Indonesia bergantung pangan pada negara lain karena itu terkait erat dengan kedaulatan. Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Selama 2005-2011 terjadi konvergensi harga produk-produk pertanian di ASEAN.  Artinya, produk pertanian di ASEAN makin bebas sehingga terjadi kesetaraan harga. "Produk murah akan masuk ke nagara-negara yang harga pangannya lebih mahal, sehingga harga akan turun," ujar Faisal Basri.
Jika sektor pertanian benar-benar diperhatikan dan di tingkatkan, maka penurunan angka kemiskinan akan lebih cepat, dan riil bukan sekedar data belaka.  Salah satu hal yang perlu diperhatikan jika pemerintah ingin benar-benar membangun sector pertanian adalah meningkatkan program pasca panen.
Pakar pertanian Institut Pertanian Bogor  Dr Ernan Rustiadi menyatakan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin masa depan yang menjadikan pertanian sebagai panglima kebijakannya.

"Jika memang sudah ada calon presiden yang mengusung isu keberpihakan kepada pertanian, kemandirian pangan maupun energi, kita harapkan itu menjadi kebijakan jangka panjang, bukan perspektif setahun dua tahun saja," kata Dekan Fakultas Pertanian IPB itu di Bogor, Jawa Barat.

Untuk bisa mandiri pangan dan energi di Indonesia, bukanlah hal yang sulit mengingat kondisi alam yang dimiliki oleh negara ini.

"Apa yang tidak dipunyai oleh Indonesia. Ialah  tidak adanya musim dingin. Hanya mengenal musim hujan dan kemarau. Ini sangat mendukung bagi sektor pertanian kita," katanya. Bukankan  itu sangat menguntungkan bagi Indonesia.

DI bidang pertanian Indonesia masih kalah sama Thailand, padahal Negara Thailand masih sering di landa konflik politik.
Menurut menteri Pertanian Suswono "Persoalan lahan masih menjadi kendala peningkatan produksi dan produktivitas pangan akibat tingginya alih fungsi atau konversi areal pertanian untuk nonpertanian,"


Belum lagi ada beberapa ancaman di sector pertanian, seperti cuaca extreme, perubahan infrastruktur alih fungsi lahan dll. Disisi lain Petani kita juga belum mampu menghadapi anomaly cuaca. Dan sayangnya pemerintah belum memberikan solusi atau cara agar petani kita bias menghadapi perubahan cuaca dengan dana yang minim. Kalo mayoritas penduduk Indonesia bermata pencarian di sector pertanian kenapa petani kita masih susah mencari makan…???
itulah pertanyaan dari saya. Demikian artikel yang ringan dari saya semoga bisa di pakai untuk membantu memberikan inspirasi dalam perkuliahan tentang ekonomi. Dapat memberikan segelintir kata dalam makalah.Dan jangan lupa kunjungi beberapa artikel dari saya mungkin bisa membantu memberikan inspirasi dalam membuat makalah, tugas artikel. Atau untuk menjawab tugas-tugas dari dosen yang punya hobi slalu ngasih tugas tiap pertemuan.

No comments:

Post a Comment